Translate

Jumat, 07 Agustus 2015

RAJA AMPAT DI BLITAR

www.blitarkab.go.id

RAJA AMPAT DI BLITAR


                                   
Pantai merupakan salah satu tempat wisata yang indah akan pemandangannya. Pemandanganya pun masih lestari, bukan buatan manusia sendiri.  Pantai banyak mengundang minat para wisatawan yang ingin datang. Hanya saja akses masuk ke pantai ada yang sulit. Sehingga minat para wisatawan tidak muncul kembali untuk mengunjungi pantai yang diinginkan. Pantai juga memiliki banyak manfaat, yaitu untuk objek wisata, mencari ikan yang dilakukan oleh nelayan untuk mencukupi kehidupannya, dan menjadi hutan mangrove yang sejuk. Di Indonesia ini, terutama di Kabupaten Blitar banyak sekali pantai yang indah. Tetapi belum semua pantai terjaga akan kebersihannya. Sehingga jika pantai itu banyak sampah, maka tidak ada satu wisatawan pun yang akan datang ke pantai itu. Karena akan ada bau yang menyengat bila banyak tumpukan sampah di pantai.
Kecamatan Panggungrejo di Kabupaten Blitar terkenal dengan deretan pantainya. Dari sekian banyak pantai belum banyak pantai yang di eksplor dan dijadikan tempat wisata sehingga  masih benar-benar terjaga kebersihannya. Salah satunya adalah pantai pangi yang akan dibahas pada tulisan kali ini yaitu Pantai Pasir Putih Peh Pulo. Pantai Peh Pulo terletak di desa Sumbersih, Panggungrejo. Pantai ini sangat jauh sekali dari pemukiman warga sekitar.
Pantai ini termasuk pantai yang ramai pada tahun baru atau hari-hari libur sekolah karena selain keindahan dan keasriannya, untuk memasuki pantai ini tidak dikenakan biaya retribusi. Selain pemandangan pantai cukup indah untuk di nikmati, kita juga dapat menjumpai keong dan kepiting yang berjalan diatas pasir yang putih itu.
 
Kita juga dapat menikmati keindahan pantai ini diatas bukit sebelah kanan pantai yang tinggi. Tetapi jalan untuk menuju tempat tersebut sangat sulit karena banyak pohon berduri diatas bukit tersebut. Samping bukitnya pun juga sangat curam seperti jurang yang mengerikan. Pantai ini masih tergolong alami, tidak ada fasilitas umum disini, tidak ada toilet, musholla, atau pun parkir, sehingga pengunjung dapat memarkir motor hingga bibir pantai. Disana juga terdapat perahu-perahu para nelayan untuk mencari ikan. Para nelayan tersebut selalu berangkat untuk mencari ikan pada malam hari dan pulang pada pagi hari. Selain nelayan disana juga ada orang memancing ikan. Biasanya orang tersebut berada deat dengan gelombang air laut di atas batu karang di balik bukit yang ada disana. 
Untuk mencapai lokasi ini membutuhkan waktu sekitar satu jam lebih dari pusat Kabupaten Blitar. Pantai ini juga sering dijuluki sebagai Raja Ampat-nya Blitar. Julukan itu mungkin diberikan karena kemiripan antara Raja Ampat Papua dengan Pantai Peh Pulo Blitar, yaitu  sama-sama terdapat pulau-pulau kecil di lautan. Untuk mencapai lokasi ini memang sedikit susah. Selain kita harus melalui kawasan perbukitan dan hutan yang ada di wilayah Kecamatan Panggungrejo, ruas jalan menuju ke lokasi pantai sebagian masih berupa jalan makadam.

Tetapi ada juga pemandangan yang kurang menarik perhatian wisatawan, yaitu sampah yang sangat berserakan di sekitar pantai. Jenis sampah yang mengganggu adalah sampah anorganik berupa plastik-plastik. Karena kebanyakan wisatawan yang datang kesana hanya ingin menikmati pemandangan yang indah dan juga berfoto-foto dengan keluarga atau rekan-rekannya. Sehingga jika ada sedikit sampah, itu sudah mengganggu pemandangan yang indah di pantai tersebut. Sehingga sangat di harapkan agar wisatawan selalu membawa pulang sampah yang mereka bawa sehingga kebersihan pantai dapat terjaga. Dan juga akses masuk pantai harus segera diperbaiki agar banyak wisatawan yang akan pergi kesana.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar