Translate

Senin, 10 Agustus 2015

ABSTRAK



ABSTRAK

Perkembangan pariwisata saat ini semakin berkembang pesat, jumlah wisatawan baik domestik maupun internasional terus meningkat sehingga kita dihadapkan pada persoalan untuk menata produk-produk wisata yang dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Blitar ke Kecamatan Kanigoro mengharuskan Kabupaten Blitar mempunyai icon pariwisata sendiri sebagai ciri khas suatu daerah, dan yang menjadi sorotan kami kali ini adalah taman wisata Bendungan Wlingi Raya yang ada di Desa Jegu Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Bendungan ini mempunyai potensi wisata yang sangat besar bahkan bisa dijadikan icon pariwisata di Kabupaten Blitar jika direvitalisasi dengan baik dan tepat.

Menurut Hadinoto (1996), ada lima unsur industri pariwisata yang sangat penting, yaitu Attractions (daya tarik), Facilities (fasilitas-fasilitas yang diperlukan), Infrastructure (infrastruktur), Transportations (transportasi), Hospitality (keramahtamahan). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat pengembangan potensi wisata Bendungan Wlingi Raya, mengetahui strategi pengembangan apa yang perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar dalam meningkatkan potensi wisata Bendungan Wlingi Raya.

Penelitian yang digunakan oleh peneliti bersifat deskripstif kualitatif, karena penelitian ini memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual maupun kelompok, dimana ternyata ditemukan beberapa faktor pendorong maupun penghambat dilakukan pengembangan potensi wisata Bendungan Wlingi Raya sehingga perlu dilakukan revitalisasi dengan konsep wisata terpadu

Dengan mencermati analisis dan temuan studi pada penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa faktor pendorong pengembangan wisata Bendungan Wlingi Raya antara lain: lokasi yang strategis, potensi sumber daya alam yang melimpah, akses jalan yang mudah dan keramahtamahan penduduk sekitar. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain: kurangnya promosi wisata, kurangnya pengelolaan secara maksimal, adanya pabrik beton yang mengurangi nilai keindahan, serta perilaku negatif pengunjung. Oleh karena itu, perlu ditata sebuah konsep wisata terpadu yang selaras dengan kaidah alam dengan membangun suatu pola relasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan di antara setiap komponen obyek pariwisata yang terlibat, dengan meningkatkan keanekaragaman obyek wisata dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Sehingga dapat dijadikan icon wisata di Kabupaten Blitar.

Kata kunci : Icon pariwisata,  Revitalisasi, Wisata terpadu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar